1. Hipotesis Nol
(Ho)
Hipotesis nol (H0) adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan
antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Artinya, dalam
rumusan hipotesis, yang diuji adalah ketidakbenaran variabel (X)
mempengaruhi (Y).
·
Hipotesis nihil (Ho) yaitu hipotesis yang menyatakan tidak ada
hubungannya atau pengaruh antara variabel dengan variabel lain. Contohnya:
Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar
siswa SD.
·
Hipotesis alternatif (Ha) adalah hipotesis yang menyatakan
adanya hubungan atau pengaruh antara variabel dengan variabel lain. Contohnya:
Ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa
SD.
2. Distribusi Frekuensi
Distribusi Frekuensi adalah
pengelompokkan data ke dalam beberapa kategori yang menunjukkan banyaknya data
dalam setiap kategori, dan setiap data tidak dapat dimasukkan ke dalam dua atau
lebih kategori. Distribusi frekuensi adalah susunan data dalam bentuk tunggal
atau kelompok menurut kelas-kelas tertentu dalam sebuah daftar.
Terdapat dua jenis distribusi
frekuensi yaitu:
1.
Distribusi frekuensi numerikal (Numerical frequency distribution)
Distribusi frekuensi numerikal yaitu distribusi frekuensi yang pembagian kelas-kelasnya berupa angka-angka atau secara kuantitatif. Contoh distribusi frekuensi numerikal yaitu:
Distribusi frekuensi numerikal yaitu distribusi frekuensi yang pembagian kelas-kelasnya berupa angka-angka atau secara kuantitatif. Contoh distribusi frekuensi numerikal yaitu:
Distribusi
Frekuensi Umur Karyawan PT IND
Umur (Tahun)
|
Jumlah Karyawan
|
20 – 29
|
10
|
30 – 39
|
15
|
40 – 49
|
8
|
50 – 59
|
9
|
60 – 69
|
3
|
Jumlah
|
45
|
Distribusi
Frekuensi Numerikal, dibagi menjadi:
a.
Distribusi Frekuensi Relatif
Distribusi
frekuensi relatif yaitu distribusi frekuensi yang angka-angka frekuensinya
tidak dinyatakan dalam angka-angka absolut tetapi angka-angka relatif atau
persentase. Contohnya yaitu:
Distribusi
Frekuensi Relatif Umur Karyawan PT IND
Umur (Tahun)
|
Jumlah Karyawan (%)
|
20 – 29
|
22,22
|
30 – 39
|
33,33
|
40 – 49
|
17,78
|
50 – 59
|
20
|
60 – 69
|
6,67
|
Jumlah
|
100
|
b.
Distribusi Frekuensi Komulatif
Distribusi
frekuensi komulatif terdiri dari dua jenis yaitu :
1) Distribusi
frekuensi “kurang dari”
Distribusi
frekuensi “kurang dari” yaitu distribusi frekuensi yang memasukkan frekuensi
kelas-kelas sebelumnya. Contohnya yaitu:
Distribusi
Frekuensi Komulatif “Kurang Dari”
Umur
Karyawan PT IND
Umur (Tahun)
|
Jumlah Karyawan
|
Kurang dari 20
|
0
|
Kurang dari 30
|
15
|
Kurang dari 40
|
25
|
Kurang dari 50
|
33
|
Kurang dari 60
|
42
|
Kurang dari 70
|
45
|
2) Distribusi
frekuensi “atau lebih”
Distribusi
frekuensi “atau lebih” yaitu distribusi frekuensi yang memasukkan frekuensi
kelas-kelas sesudahnya. Contohnya yaitu:
Distribusi
Frekuensi Komulatif “Kurang Dari” Umur Karyawan PT IND
Umur (Tahun)
|
Jumlah Karyawan
|
20 Atau lebih
|
45
|
30 Atau lebih
|
35
|
40 Atau lebih
|
20
|
50 Atau lebih
|
12
|
60 Atau lebih
|
3
|
70 Atau lebih
|
0
|
2.
Distribusi frekuensi kategoris (Categorical frequency distribution)
Distribusi frekuensi kategoris yaitu distribusi yang pembagian kelasnya berdasarkan kategori-kategori atau secara kualitatif. Contoh Distribusi frekuensi kategoris yaitu:
Distribusi frekuensi kategoris yaitu distribusi yang pembagian kelasnya berdasarkan kategori-kategori atau secara kualitatif. Contoh Distribusi frekuensi kategoris yaitu:
Distribusi Frekuensi Usia Responden yang Menyukai Film
Karton
Usia
|
Jumlah
|
Anak-anak
|
30
|
Remaja
|
15
|
Dewasa
|
5
|
Jumlah
|
50
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar