“INTERRUPT DAN INTERRUPT SERVICE PROCEDURE”
Disusun
oleh:
Indra Styawan 120403020064
PROGRAM STUDI
SISTEM INFORMASI
FAKULTAS
TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS KANJURUHAN
MALANG
2014
PENDAHULUAN
Dizaman sekarang ini kita ketahui bersama bahwa banyak
sekali teknologi teknologi yang sudah maju, namun di balik kenyataan itu semua
kita hanya mengatahui beberapa dari teknologi tersebut secara rinci seperti
sejarahnya, fungsinya, serta cara kerjanya secara spesifik. Salah satu
teknologi yang akan saya bahas dalam paper ini adalah termasuk dalam teknologi
komputer dan lebih tepatnya yaitu Interupsi dalam komputer.
Tanpa proses interupsi yang ada dalam komputer, kita
mungkin tidak dapat menikmati canggihnya teknologi komputer seperti yang dapat
kita nikmati saat ini, program akan berjalan lambat dan tidak tau mana yang
lebih menjadi prioritas untuk di jalankan. Oleh karena pentingnya interupsi
ini, kami membuat makalah tentang interupsi.
PEMBAHASAN
1. Pengertian Interrupt
Interupsi atau interrupt adalah suatu permintaan khusus
pada mikroprocessor untuk melakukan sesuatu, jika terjadi interupsi maka
komputer akan menghentikan dahulu apa yang sedang dikerjakan dan melakukan apa
yang di minta oleh yang menginterupsi, setelah selesai maka aliran program akan
kembali ke pernyataan program sebelum terjadinya interupsi. Interupsi merupakan
sub rutin yang sudah tersedia dalam memori komputer.
Interrupt merupakan sub rutin yang sudah tersedia dalam
memori komputer. Pada IBM PC dan kompatibelnya disediakan 256 buah interupsi
yang diberi nomor 0 s/d 255. Nomor interupsi 0 s/d 1Fh disediakan oleh ROM BIOS
yaitu suatu IC di dalam komputer yang mengatur operasi dasar komputer. Jadi
jika terjadi interupsi dengan nomor 0 s/d 1Fh maka secara default komputer akan
beralih ke ROM BIOS dan melaksanakan program yang terdapat disana. Program yg
melayani suatu interupsi dinamakan Interrupt Handler.
Tujuan interupsi secara umum untuk menejemen
pengeksekusian routine instruksi agar efektif dan efisien antar CPU dan modul -
modul I/O maupun memori. Setiap komponen komputer dapat menjalankan tugasnya
secara bersamaan, tetapi kendali terletak pada CPU disamping itu kecepatan
eksekusi masing - masing modul berbeda sehingga dengan adanya fungsi interupsi
ini dapat sebagai sinkronisasi kerja antar modul.
Macam-macam kelas sinyal interupsi :
a. Program,
yaitu interupsi yang dibangkitkan dengan beberapa kondisi yang terjadi pada
hasil eksekusi program. Contohnya: arimatika overflow, pembagian nol, oparasi
ilegal.
b. Timer, adalah
interupsi yang dibangkitkan pewaktuan dalam prosesor. Sinyal ini memungkinkan
sistem operasi menjalankan fungsi tertentu secara reguler.
c. I/O, sinyal
interupsi yang dibangkitkan oleh modul I/O sehubungan pemberitahuan kondisi
error dan penyelesaian suatu operasi.
d. Hardware
failure, adalah interupsi yang dibangkitkan oleh kegagalan daya atau kesalahan
paritas memori.
Dengan adanya mekanisme interupsi, prosesor dapat
digunakan untuk mengeksekusi instruksi-instruksi lain. Saat suatu modul telah
selesai menjalankan tugasnya dan siap menerima tugas berikutnya maka modul ini
akan mengirimkan permintaan interupsi ke prosesor. Kemudian prosesor akan
menghentikan eksekusi yang dijalankannya untuk menghandel routine interupsi.
Setelah program interupsi selesai maka prosesor akan melanjutkan eksekusi
programnya kembali. Saat sinyal interupsi diterima prosesor ada dua kemungkinan
tindakan, yaitu interupsi diterima atau ditangguhkan dan interupsi ditolak.
Apabila interupsi diterima atau ditangguhkan, prosesor
akan melakukan hal- hal dibawah ini:
a. Prosesor
menangguhkan eksekusi program yang dijalankan dan menyimpan konteksnya.
Tindakan ini adalah menyimpan alamat instruksi berikutnya yang akan dieksekusi
dan data lain yang relevan.
b. Prosesor
menyetel program counter (PC) ke alamat awal routine interrupt handler
Proses yang terjadi saat mikrokontroler melayani
interrupt adalah sebagai berikut:
- Instruksi terakhir yang sedang dijalankan diselesaikan
terlebih dahulu
- Program Counter (alamat dari instruksi yang sedang
berjalan) disimpan ke stack
- Interrupt Status disimpan secara internal
- Interrupt dilayani sesuai peringkat dari interrupt
(lihat Interrupt Priority)
- Program Counter terisi dengan alamat dari vector
interrupt (lihat Interrupt Vector) sehingga mikrokontroler langsung menjalankan
program yang terletak pada vector interrupt Program pada vector interrupt
biasanya diakhiri dengan instruksi RETI di mana pada saat ini proses yang
terjadi pada mikrokontroler adalah sebagai berikut:
- Program Counter diisi dengan alamat yang tersimpan
dalam stack pada saat interrupt terjadi sehingga mikrokontroler kembali
meneruskan program di lokasi saat interrupt terjadi.
- Interrupt Status dikembalikan ke kondisi terakhir
sebelum terjadi interrupt.
Interupsi terjadi bila suatu perangkat Input/output ingin
memberitahu prosesor bahwa ia siap menerima perintah, output sudah
dihasilkan,atau terjadi error.
Metode
Interrupt Driven I/O
Memungkinkan proses tidak membuang-buang waktu. Prosesnya
adalah CPU mengeluarkan perintah I/O pada modul I/O, bersamaan perintah I/O
dijalankan modul I/O maka CPU akan melakukan eksekusi perintah – perintah
lainnya. Apabila modul I/O telah selesai menjalankan instruksi yang diberikan
padanya akan melakukan interupsi pada CPU bahwa tugasnya telah selesai. Dalam
teknik ini kendali perintah masih menjadi tanggung jawab CPU, baik pengambilan
perintah dari memori maupun pelaksanaan isi perintah tersebut. Terdapat
selangkah kemajuan dari teknik sebelumnya, yaitu CPU melakukan multitasking
beberapa perintah sekaligus sehingga tidak ada waktu tunggu bagi CPU.
Cara kerja teknik interupsi di sisi modul I/O adalah
modul I/O menerima perintah, misal read. Kemudian modul I/O melaksanakan
perintah pembacaan dari peripheral dan meletakkan paket data ke register data
modul I/O, selanjutnya modul mengeluarkan sinyal interupsi ke CPU melalui
saluran kontrol. Kemudian modul menunggu datanya diminta CPU. Saat permintaan
terjadi, modul meletakkan data pada bus data dan modul siap menerima perintah
selanjutnya.
Pengolahan interupsi saat perangkat I/O telah
menyelesaikan sebuah operasi I/O adalah sebagai berikut :
1. Perangkat I/O akan mengirimkan sinyal interupsi ke
CPU.
2. CPU
menyelesaikan operasi yang sedang dijalankannya kemudian merespon interupsi.
3. CPU memeriksa
interupsi tersebut, kalau valid maka CPU akan mengirimkan sinyal acknowledgment
ke perangkat I/O untuk menghentikan interupsinya.
4 CPU
mempersiapkan pengontrolan transfer ke routine interupsi. Hal yang dilakukan
adalah menyimpan informasi yang diperlukan untuk melanjutkan operasi yang tadi
dijalankan sebelum adanya interupsi. Informasi yang diperlukan berupa:
a. Status
prosesor, berisi register yang dipanggil PSW (program status word).
b. Lokasi intruksi
berikutnya yang akan dieksekusi. Informasi tersebut kemudian disimpan dalam
stack pengontrol sistem.
5. Kemudian CPU akan menyimpan PC (program counter)
eksekusi sebelum interupsi ke stack pengontrol bersama informasi PSW.
Selanjutnya mempersiapkan PC untuk penanganan interupsi.
6. Selanjutnya CPU memproses interupsi sempai selesai.
7. Apabila pengolahan interupsi selasai, CPU akan
memanggil kembali informasi yang telah disimpan pada stack pengontrol untuk
meneruskan operasi sebelum interupsi.
Terdapat bermacam teknik yang digunakan CPU dalam
menangani program interupsi ini, diantaranya :
• Multiple Interrupt
Lines.
• Software poll.
• Daisy Chain.
• Arbitrasi bus.
Teknik yang paling sederhana adalah menggunakan saluran
interupsi berjumlah banyak (Multiple Interrupt Lines) antara CPU dan modul –
modul I/O. Namun tidak praktis untuk menggunakan sejumlah saluran bus atau pin
CPU ke seluruh saluran interupsi modul-modul I/O. Alternatif lainnya adalah
menggunakan software poll. Prosesnya, apabila CPU mengetahui adanya sebuah
interupsi, maka CPU akan menuju ke routine layanan interupsi yang tugasnya
melakukan poll seluruh modul I/O untuk menentukan modul yang melakukan
interupsi. Kerugian software poll adalah memerlukan waktu yang lama karena
harus mengidentifikasi seluruh modul untuk mengetahui modul I/O yang melakukan
interupsi.
Teknik yang lebih efisien adalah daisy chain, yang
menggunakan hardware poll. Seluruh modul I/O tersambung dalam saluran interupsi
CPU secara melingkar (chain). Apabila ada permintaan interupsi, maka CPU akan
menjalankan sinyal acknowledge yang berjalan pada saluran interupsi sampai
menjumpai modul I/O yang mengirimkan interupsi.
Teknik berikutnya adalah arbitrasi bus. Dalam metode ini,
pertama-tama modul I/O memperoleh kontrol bus sebelum modul ini menggunakan
saluran permintaan interupsi. Dengan demikian hanya akan terdapat sebuah modul
I/O yang dapat melakukan interupsi.
Fungsi interupsi sebagai berikut :
1. Interupsi
memindahkan pengendalian kepada interrupt service routine melalui interrupt
vektor yang berisi alamat dari semua service routine.
2. Arsitektur
interrupt harus menyimpan alamat intruksi yang di interrupt.
3. Interrupt
yang datang berikutnya dibatalkan ketika interrupt lain sedang diproses untuk
mencegah hilangnya suatu interrupt.
4. Trap adalah software generated interrupt yang
disebabkan oleh kesalahan atau karena
permintaan user.
5. Suatu sistem
operasi dikendalikan oleh interrupt.
Interrupt Vector
Interrupt Vector adalah harga yang disimpan ke Program
Counter pada saat terjadi interrupt sehingga program akan menuju ke alamat yang
ditunjukkan oleh Program Counter. Pada saat program menuju ke alamat yang
ditunjuk oleh Interrupt Vector maka flag-flag yang set karena terjadinya
interrupt akan di-clear kecuali RI dan TI.
Masing-masing alamat vektor mempunyai jarak yang
berdekatan sehingga akan timbul masalah bila diperlukan sebuah Interrupt
Service Routine yang cukup panjang.
Penanganan Interupsi
Ada beberapa tahapan dalam penanganan interupsi:
1. Controller
mengirimkan sinyal interupsi melalui interrupt-request-line
2. Sinyal
dideteksi oleh prosesor
3. Prosesor
akan terlebih dahulu menyimpan informasi tentang keadaan state-nya (informasi
tentang proses yang sedang dikerjakan)
4. Prosesor
mengidentifikasi penyebab interupsi dan mengakses tabel vektor interupsi untuk
menentukan interrupt handler
5. Transfer
kontrol ke interrupt handler
6. Setelah
interupsi berhasil diatasi, prosesor akan kembali ke keadaan seperti sebelum
terjadinya interupsi dan melanjutkan pekerjaan yang tadi sempat tertunda.
2. Macam – macam IRQ pengendali proses
IRQ 0: System timer
Dikhususkan untuk timer (pewaktu) internal sistem. Tidak
pernah tersedia untuk periferal atau device lain.
IRQ 1: Keyboard
Dikhususkan untuk Pengendali Keyboard (Keyboard
Controller). Pada device tanpa keyboard, interupt ini dikhususkan untuk pengendali keyboard.
IRQ 2: Cascade interrupt for IRQs 8-15
Mengalirkan (cascade) Interupt kedua ke yang
pertama.
IRQ 3: Second Serial Port (COM2)
Interupt untuk Port Serial yang kedua. Seringkali menjadi
interupt default untuk Port Serial yang keempat (COM4).
IRQ 4: First Serial Port (COM1)
Normalnya untuk Port Serial yang pertama. Pada device
yang tidak mempunyai mouse ps/2, hampir
selalau digunakan oleh mouse serial. Juga sebagai interupt default bagi Port
Serial yang ketiga (COM3).
IRQ 5: SoundCard
Pilihan pertama untuk Soundcard, ketika harus mencari
setting IRQ.
IRQ 6: Floppy Disk Controller
Khusus untuk floppy disk controller.
IRQ 7: First Parallel Port
Normalnya, khusus untuk penggunan printer. Jika printer
tidak digunakan, interupt ini dapat digunakan untuk device lain yang
menggunakan Port Paralel.
IRQ 8: Real-time Clock
Khusus untuk Real-Time Clock Timer.
IRQ 9: Open interrupt
Dibiarkan terbuka untuk penggunaan periferal
IRQ 10: Open interrupt
Dibiarkan terbuka untuk penggunaan periferal
IRQ 11: Open interrupt
Dibiarkan terbuka untuk penggunaan periferal
IRQ 12: PS/2 Mouse
Dikhususkan untuk mouse PS/2 pada mesin yang menggunakan
mouse PS/2. Jika tidak digunakan untuk mouse PS/2, dapat digunakan untuk
periferal lain, misalnya seperti Kartu Jaringan
IRQ 13: Floating Point Unit / Coprocessor
Khusus untuk Unit Floating Point, yang menggunakannya
untuk aktivitas Pensinyalan Internal
IRQ 14: Primary IDE Channel
Khusus untuk Pengendali IDE Primer. Pada sistem yang
tidak menggunakan device IDE, IRQ (interupt request) dapat digunakan untuk
maksud lainnya.
IRQ 15: Secondary IDE Channel
Khusus untuk Pengendali IDE Sekunder.
3. IRQ sebagai pengendali proses I/O
IRQ (Interrupted Request) adalah digunakan untuk mengatur
prioritas operasi perangkat keras oleh CPU.
Ketika sebuah perangkat akan melakukan proses, maka perangkat tersebut
akan mengirim, permintaan (Request) kepada CPU kemudian CPU akan menghentikan
pekerjaannya sementara agar perangkat tersebut bisa mulai bekerja.
Sebetulnya, urutan kedatangan data yang diterima oleh
perangkat keras adalah acak. Oleh karena itu, prinsip yang digunakan adalah
dengan melakukan interupsi.
Jadi, ketika perangkat keras komputer sudah merasa perlu
untuk mengirimkan data didapatkan, perangkat keras tersebut akan mengirimkan
sinyal IRQ ke mikroprosesor dengan bantuan Interrupt Controller.
Menanggapi interupsi tersebut, mikroprosesor langsung
menangani permintaan interupsi tersebut dengan mengambil data yang diberikan
oleh perangkat keras. Setelah selesai, mikroprosesor akan melanjutkan proses
yang tertunda akibat interupsi tersebut.
INTERRUPT
DRIVEN I/O (I/O YANG DIJALANKAN OLEH INTERUPSI)
•Teknik pemilihan saluran memiliki dua keterbatasan yaitu
pemborosan waktu prosesor dan lambat. Diperlukan suatu cara agar alat yang
membutuhkan pelayanan dapat segera dilayani tanpa menunggu gilirannya tiba.
Prosedur ini dinamakan Interupsi.
• Bila suatu alat yang ingin membutuhkan pelayanan, maka
ia dapat menjalankan interupsi kepada mikroprosesor sehingga mikroprosesor akan
menanggapi dan menjalankan interupsi tersebut sampai selesai dan kemudian
kembali ke instruksi semula.
Alat yang mengatur permintaan interupsi kepada
mikroprosesor adalah InterruptController.Terdapat mode - mode interupsi yang
mungkin terjadi pada Interrupt Controller :
1. Fully Nested : Sebuah perangkat/ peripheral yang
meminta interupsi diurutkan dalam prioritas mulai dari 0 (IRQ0) hingga 7 (IRQ7)
2. Rotating : Perangkat/ peripheral yang meminta
interupsi memiliki prioritas yang sama. Pada mode ini sebuah perangkat, setelah
dilayani akan menerima prioritas terendah didalam kelompoknya, sehingga apabila
terdapat permintaan pelayanan kembali, harus menunggu sampai ketujuh alat
dilayani semua (bergiliran)
3. Special Mask : Pada mode ini dimungkinkannya prosesor
menangkal interupsi dari perangkat tertentu secara selektif. Sebagai contoh,
apabila sebuah program yang ingin menjalankan alat dengan menangkal interupsi
tertentu dan memunculkan interupsi lain sebagai prioritas tertinggi maka hal
tersebut dapat dimungkinkan.
4. Polling : Pada mode ini, interrupt controller
menonaktifkan masukan interupsi, sehingga bekerja normal seperti pada metode
pemilihan saluran. Metode ini diaktifkan bila :
DMA/ DIRECT
MEMORY ACCESS (AKSES MEMORI LANGSUNG)
• Teknik Interupsi menjamin tanggapan paling cepat yang
mungkin terhadap alat masukan-keluaran. Akan tetapi pelayanan ini masih
melibatkan perangkat lunak. Hal ini dirasa masih kurang cepat bagi pengolahan
yang membutuhkan transfer data langsung dari memori seperti Disk drive dan
penyaji CRT.
• Pemecahan yang bisa dilakukan adalah mengganti
perangkat lunak dengan perangkat keras. Rutin pelayanan perangkat lunak yang
menyelenggarakan alih data antaramemori dengan alat, digantikan oleh pemroses
perangkat keras khusus yang melakukan proses alih data langsung. Pemroses
tersebut dinamakan DMA Controller (DMAC).
• DMAC merupakan pemroses khusus yang dirancang untuk
menyelenggarakan alih data berkecepatan tinggi antara memori dengan alat dan
sebaliknya. Berikut ini cara kerja DMAC :
1. Pada saat pertama kali system dijalankan, posisi
ketiga saklar keatas, sehingga Busterhubung dari Mikroprosessor ke system
Memory & Peripheral (I/O)
2. Apabila terdapat system yang membutuhkan intetraksi
DMA seperti membaca sebuah file dalam disket maka diperlukan beberapa urutan
perintah ke disk controller, memberitahukan bahwa data harus ditemukan dan
membaca blok data yang dibutuhkan dari disket.
3. Ketika disk controller telah siap memiliki sebuah blok
byte pertama data, ia mengirimkan DMA Request (DREQ) ke DMAC, jika tidak
terdapat input unmasked.
4. Kemudian DMAC mengirimkan Hold Request (HRQ) ke input
Mikroprosessor HOLD. Mikroprosesor menanggapinya dengan meng-ambangkan seluruh
bus-nya (saklar ke posisi ambang) dan mengirim sinyal Hold Acknowledge (HLDA)
pada DMAC.
5. Ketika DMA menerima sinyal HLDA, Mikroprosessor
sekaligus mengalihkan saklar ke posisi bawah (DMAC). Hal ini menyebabkan tidak
tersambungnya Mikroprosessor dari Bus dan menghubungkan DMAC dengan Bus.
6. DMAC mendapat kontrol penuh bus; Mengirim alamat
memory dimana blok byte pertama data dari disket yang akan ditulisi ke tujuan,
kemudian mengirim DMA Acknowledge (DACKX) ke disk controller untuk memberitahukan
bahwa disk controller siap - siap untuk mengirim data.
7. Akhirnya DMAC mengirim sinyal MEMW & IOR. MEMW
diartikan bahwa memory yang teralamatkan untuk siap-siap menerima data dan
ditulisi; sedang IOR memberitahukan bahwa disk controller harus membaca blok
byte pertama data untuk dikeluarkan ke data bus.
8. Bila seluruh data habis dikirimkan, DMAC melepas
sinyal HRQ; sambil melepas saklar pada bus. Saklar kembali ke posisi
Mikroprosessor (keatas). Mikroprosessor mengambil alih bus sampai nantinya
terjadi permintaan pelayanan DMA selanjutnya. Mikroprosessor melanjutkan
eksekusi program yang ditinggalkan sebelumnya.
Kesimpulan
Interupsi atau interrupt adalah suatu permintaan khusus
pada mikroprocessor untuk melakukan sesuatu, jika terjadi interupsi maka
komputer akan menghentikan dahulu apa yang sedang dikerjakan dan melakukan apa
yang di minta oleh yang menginterupsi, setelah selesai maka aliran program akan
kembali ke pernyataan program sebelum terjadinya interupsi. Interupsi merupakan
sub rutin yang sudah tersedia dalam memori komputer.
Interrupt merupakan sub rutin yang sudah tersedia dalam
memori komputer. Pada IBM PC dan kompatibelnya disediakan 256 buah interupsi
yang diberi nomor 0 s/d 255. Nomor interupsi 0 s/d 1Fh disediakan oleh ROM BIOS
yaitu suatu IC di dalam komputer yang mengatur operasi dasar komputer. Jadi
jika terjadi interupsi dengan nomor 0 s/d 1Fh maka secara default komputer akan
beralih ke ROM BIOS dan melaksanakan program yang terdapat disana. Program yg
melayani suatu interupsi dinamakan Interrupt Handler.Tujuan interupsi secara
umum untuk menejemen pengeksekusian routine instruksi agar efektif dan efisien antar
CPU dan modul - modul I/O maupun memori.
Dengan adanya mekanisme interupsi, prosesor dapat
digunakan untuk mengeksekusi instruksi-instruksi lain. Saat suatu modul telah
selesai menjalankan tugasnya dan siap menerima tugas berikutnya maka modul ini
akan mengirimkan permintaan interupsi ke prosesor. Kemudian prosesor akan
menghentikan eksekusi yang dijalankannya untuk menghandel routine interupsi.
Setelah program interupsi selesai maka prosesor akan melanjutkan eksekusi
programnya kembali. Saat sinyal interupsi diterima prosesor ada dua kemungkinan
tindakan, yaitu interupsi diterima atau ditangguhkan dan interupsi
ditolak.
Jenis interupsi yaitu Internal HW interruptions, External
HW interruptions, dan Software Interruptions. Software Interruptions di bagi
menjadi 2 yaitu Vector Interrupt ROM BIOS dan Interrupt DOS. Penyebab terjadi
interupsi seperti Program, Hardware Failure, I/O, Timer, menangani Exception,
Mengatur virtual memory, Menangani perangkat lunak interupsi, Menangani alur
kontrol kernel.
Macam-macam interupsi yaitu IRQ 1: Keyboard, IRQ 0:
System timer, IRQ 2: Cascade interrupt for IRQs 8-15, IRQ 3: Second Serial Port
(COM2), IRQ 4: First Serial Port (COM1), IRQ 5: SoundCard, IRQ 6: Floppy Disk
Controller, IRQ 7: First Parallel Port, IRQ 8: Real-time Clock, IRQ 9: Open
interrupt, IRQ 10: Open interrupt, IRQ 11: Open interrupt, IRQ 12: PS/2 Mouse,
IRQ 13: Floating Point Unit / Coprocessor, IRQ 14: Primary IDE Channel, IRQ 15:
Secondary IDE Channel.
IRQ (Interrupted Request) adalah digunakan untuk mengatur
prioritas operasi perangkat keras oleh CPU.
Ketika sebuah perangkat akan melakukan proses, maka perangkat tersebut
akan mengirim, permintaan (Request) kepada CPU kemudian CPU akan menghentikan
pekerjaannya sementara agar perangkat tersebut bisa mulai bekerja. Teknik
pemilihan saluran memiliki dua keterbatasan yaitu pemborosan waktu prosesor dan
lambat. Diperlukan suatu cara agar alat yang membutuhkan pelayanan dapat segera
dilayani tanpa menunggu gilirannya tiba. Prosedur ini dinamakan Interupsi. Bila suatu alat yang ingin membutuhkan
pelayanan, maka ia dapat menjalankan interupsi kepada mikroprosesor sehingga
mikroprosesor akan menanggapi dan menjalankan interupsi tersebut sampai selesai
dan kemudian kembali ke instruksi semula.
Alat yang mengatur permintaan interupsi kepada
mikroprosesor adalah InterruptController.Terdapat mode - mode interupsi yang
mungkin terjadi pada Interrupt Controller : Fully Nested, Rotating, Special
Mask, Polling.
Daftar Pustaka
http://obatbodoh.blogspot.com/2011/11/pengertian-dan-jenis-interupsi-orkom.html
(09/11/2011, jam 09.45)
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/389/jbptunikompp-gdl-srisupatmi-19446-13-
pertemua-i.pdf (01/04/2009, jam 13.06)
http://sulthoni08.files.wordpress.com/2010/03/interup.pdf
(04/03/2010, jam 08.00)
http://rikaawalida.wordpress.com/2010/03/18/tugas-pertemuan-2-sistem-operasi/
(18/03/2010, jam 17.36)
https://docs.google.com/viewer?a=v&pid=forums&srcid=MTU1MjA0Nzg4NzM0MjU5ODU5N
TYBMDczOTM4MzQ3MzM4ODc3NzEwNTIBVXZwYXNDMWFYX1VKATQBAXYy (23/01/2008, jam 15.31)
http://melrizah0110.blogspot.com/2013/10/makalah-interupsi.html
(19/10/2013, jam 08.15)
http://www.scribd.com/doc/80325494/3-2-3-Fungsi-Interupsi
(03/06/2004, jam 05.39)