Wavy Tail

Senin, 19 Mei 2014

“INTERRUPT DAN INTERRUPT SERVICE PROCEDURE”

“INTERRUPT DAN INTERRUPT SERVICE PROCEDURE”






Disusun oleh:


             Indra Styawan                              120403020064




PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
2014








PENDAHULUAN

Dizaman sekarang ini kita ketahui bersama bahwa banyak sekali teknologi teknologi yang sudah maju, namun di balik kenyataan itu semua kita hanya mengatahui beberapa dari teknologi tersebut secara rinci seperti sejarahnya, fungsinya, serta cara kerjanya secara spesifik. Salah satu teknologi yang akan saya bahas dalam paper ini adalah termasuk dalam teknologi komputer dan lebih tepatnya yaitu Interupsi dalam komputer.
Tanpa proses interupsi yang ada dalam komputer, kita mungkin tidak dapat menikmati canggihnya teknologi komputer seperti yang dapat kita nikmati saat ini, program akan berjalan lambat dan tidak tau mana yang lebih menjadi prioritas untuk di jalankan. Oleh karena pentingnya interupsi ini, kami membuat makalah tentang interupsi.

PEMBAHASAN

1.         Pengertian Interrupt
Interupsi atau interrupt adalah suatu permintaan khusus pada mikroprocessor untuk melakukan sesuatu, jika terjadi interupsi maka komputer akan menghentikan dahulu apa yang sedang dikerjakan dan melakukan apa yang di minta oleh yang menginterupsi, setelah selesai maka aliran program akan kembali ke pernyataan program sebelum terjadinya interupsi. Interupsi merupakan sub rutin yang sudah tersedia dalam memori komputer.

Interrupt merupakan sub rutin yang sudah tersedia dalam memori komputer. Pada IBM PC dan kompatibelnya disediakan 256 buah interupsi yang diberi nomor 0 s/d 255. Nomor interupsi 0 s/d 1Fh disediakan oleh ROM BIOS yaitu suatu IC di dalam komputer yang mengatur operasi dasar komputer. Jadi jika terjadi interupsi dengan nomor 0 s/d 1Fh maka secara default komputer akan beralih ke ROM BIOS dan melaksanakan program yang terdapat disana. Program yg melayani suatu interupsi dinamakan Interrupt Handler.
Tujuan interupsi secara umum untuk menejemen pengeksekusian routine instruksi agar efektif dan efisien antar CPU dan modul - modul I/O maupun memori. Setiap komponen komputer dapat menjalankan tugasnya secara bersamaan, tetapi kendali terletak pada CPU disamping itu kecepatan eksekusi masing - masing modul berbeda sehingga dengan adanya fungsi interupsi ini dapat sebagai sinkronisasi kerja antar modul.
Macam-macam kelas sinyal interupsi :
a.     Program, yaitu interupsi yang dibangkitkan dengan beberapa kondisi yang terjadi pada hasil eksekusi program. Contohnya: arimatika overflow, pembagian nol, oparasi ilegal.
b.    Timer, adalah interupsi yang dibangkitkan pewaktuan dalam prosesor. Sinyal ini memungkinkan sistem operasi menjalankan fungsi tertentu secara reguler.
c.     I/O, sinyal interupsi yang dibangkitkan oleh modul I/O sehubungan pemberitahuan kondisi error dan penyelesaian suatu operasi.
d.    Hardware failure, adalah interupsi yang dibangkitkan oleh kegagalan daya atau kesalahan paritas memori.
Dengan adanya mekanisme interupsi, prosesor dapat digunakan untuk mengeksekusi instruksi-instruksi lain. Saat suatu modul telah selesai menjalankan tugasnya dan siap menerima tugas berikutnya maka modul ini akan mengirimkan permintaan interupsi ke prosesor. Kemudian prosesor akan menghentikan eksekusi yang dijalankannya untuk menghandel routine interupsi. Setelah program interupsi selesai maka prosesor akan melanjutkan eksekusi programnya kembali. Saat sinyal interupsi diterima prosesor ada dua kemungkinan tindakan, yaitu interupsi diterima atau ditangguhkan dan interupsi ditolak. 
Apabila interupsi diterima atau ditangguhkan, prosesor akan melakukan hal- hal dibawah ini:
a.     Prosesor menangguhkan eksekusi program yang dijalankan dan menyimpan konteksnya. Tindakan ini adalah menyimpan alamat instruksi berikutnya yang akan dieksekusi dan data lain yang relevan.
b.    Prosesor menyetel program counter (PC) ke alamat awal routine interrupt handler
Proses yang terjadi saat mikrokontroler melayani interrupt adalah sebagai berikut:
- Instruksi terakhir yang sedang dijalankan diselesaikan terlebih dahulu
- Program Counter (alamat dari instruksi yang sedang berjalan) disimpan ke stack
- Interrupt Status disimpan secara internal
- Interrupt dilayani sesuai peringkat dari interrupt (lihat Interrupt Priority)
- Program Counter terisi dengan alamat dari vector interrupt (lihat Interrupt Vector) sehingga mikrokontroler langsung menjalankan program yang terletak pada vector interrupt Program pada vector interrupt biasanya diakhiri dengan instruksi RETI di mana pada saat ini proses yang terjadi pada mikrokontroler adalah sebagai berikut:
- Program Counter diisi dengan alamat yang tersimpan dalam stack pada saat interrupt terjadi sehingga mikrokontroler kembali meneruskan program di lokasi saat interrupt terjadi.
- Interrupt Status dikembalikan ke kondisi terakhir sebelum terjadi interrupt.
Interupsi terjadi bila suatu perangkat Input/output ingin memberitahu prosesor bahwa ia siap menerima perintah, output sudah dihasilkan,atau terjadi error.

Metode Interrupt Driven I/O
Memungkinkan proses tidak membuang-buang waktu. Prosesnya adalah CPU mengeluarkan perintah I/O pada modul I/O, bersamaan perintah I/O dijalankan modul I/O maka CPU akan melakukan eksekusi perintah – perintah lainnya. Apabila modul I/O telah selesai menjalankan instruksi yang diberikan padanya akan melakukan interupsi pada CPU bahwa tugasnya telah selesai. Dalam teknik ini kendali perintah masih menjadi tanggung jawab CPU, baik pengambilan perintah dari memori maupun pelaksanaan isi perintah tersebut. Terdapat selangkah kemajuan dari teknik sebelumnya, yaitu CPU melakukan multitasking beberapa perintah sekaligus sehingga tidak ada waktu tunggu bagi CPU.

Cara kerja teknik interupsi di sisi modul I/O adalah modul I/O menerima perintah, misal read. Kemudian modul I/O melaksanakan perintah pembacaan dari peripheral dan meletakkan paket data ke register data modul I/O, selanjutnya modul mengeluarkan sinyal interupsi ke CPU melalui saluran kontrol. Kemudian modul menunggu datanya diminta CPU. Saat permintaan terjadi, modul meletakkan data pada bus data dan modul siap menerima perintah selanjutnya.

Pengolahan interupsi saat perangkat I/O telah menyelesaikan sebuah operasi I/O adalah sebagai berikut :
1. Perangkat I/O akan mengirimkan sinyal interupsi ke CPU.
2.  CPU menyelesaikan operasi yang sedang dijalankannya kemudian merespon interupsi.
3.  CPU memeriksa interupsi tersebut, kalau valid maka CPU akan mengirimkan sinyal acknowledgment ke perangkat I/O untuk menghentikan interupsinya.
4   CPU mempersiapkan pengontrolan transfer ke routine interupsi. Hal yang dilakukan adalah menyimpan informasi yang diperlukan untuk melanjutkan operasi yang tadi dijalankan sebelum adanya interupsi. Informasi yang diperlukan berupa:
a.  Status prosesor, berisi register yang dipanggil PSW (program status word).
b.  Lokasi intruksi berikutnya yang akan dieksekusi. Informasi tersebut kemudian disimpan dalam stack pengontrol sistem.
5. Kemudian CPU akan menyimpan PC (program counter) eksekusi sebelum interupsi ke stack pengontrol bersama informasi PSW. Selanjutnya mempersiapkan PC untuk penanganan interupsi.
6. Selanjutnya CPU memproses interupsi sempai selesai.
7. Apabila pengolahan interupsi selasai, CPU akan memanggil kembali informasi yang telah disimpan pada stack pengontrol untuk meneruskan operasi sebelum interupsi.
Terdapat bermacam teknik yang digunakan CPU dalam menangani program interupsi ini, diantaranya :
•   Multiple Interrupt Lines.
•   Software poll.
•   Daisy Chain.
•   Arbitrasi bus.

Teknik yang paling sederhana adalah menggunakan saluran interupsi berjumlah banyak (Multiple Interrupt Lines) antara CPU dan modul – modul I/O. Namun tidak praktis untuk menggunakan sejumlah saluran bus atau pin CPU ke seluruh saluran interupsi modul-modul I/O. Alternatif lainnya adalah menggunakan software poll. Prosesnya, apabila CPU mengetahui adanya sebuah interupsi, maka CPU akan menuju ke routine layanan interupsi yang tugasnya melakukan poll seluruh modul I/O untuk menentukan modul yang melakukan interupsi. Kerugian software poll adalah memerlukan waktu yang lama karena harus mengidentifikasi seluruh modul untuk mengetahui modul I/O yang melakukan interupsi.

Teknik yang lebih efisien adalah daisy chain, yang menggunakan hardware poll. Seluruh modul I/O tersambung dalam saluran interupsi CPU secara melingkar (chain). Apabila ada permintaan interupsi, maka CPU akan menjalankan sinyal acknowledge yang berjalan pada saluran interupsi sampai menjumpai modul I/O yang mengirimkan interupsi.

Teknik berikutnya adalah arbitrasi bus. Dalam metode ini, pertama-tama modul I/O memperoleh kontrol bus sebelum modul ini menggunakan saluran permintaan interupsi. Dengan demikian hanya akan terdapat sebuah modul I/O yang dapat melakukan interupsi.
Fungsi interupsi sebagai berikut :
1.    Interupsi memindahkan pengendalian kepada interrupt service routine melalui interrupt vektor yang berisi alamat dari semua service routine.
2.    Arsitektur interrupt harus menyimpan alamat intruksi yang di interrupt.
3.    Interrupt yang datang berikutnya dibatalkan ketika interrupt lain sedang diproses untuk mencegah hilangnya suatu interrupt.
4. Trap adalah software generated interrupt yang disebabkan oleh kesalahan atau karena   permintaan user.
5.   Suatu sistem operasi dikendalikan oleh interrupt.

Interrupt Vector
Interrupt Vector adalah harga yang disimpan ke Program Counter pada saat terjadi interrupt sehingga program akan menuju ke alamat yang ditunjukkan oleh Program Counter. Pada saat program menuju ke alamat yang ditunjuk oleh Interrupt Vector maka flag-flag yang set karena terjadinya interrupt akan di-clear kecuali RI dan TI.

Masing-masing alamat vektor mempunyai jarak yang berdekatan sehingga akan timbul masalah bila diperlukan sebuah Interrupt Service Routine yang cukup panjang.

Penanganan Interupsi
Ada beberapa tahapan dalam penanganan interupsi:
1.         Controller mengirimkan sinyal interupsi melalui interrupt-request-line
2.         Sinyal dideteksi oleh prosesor           
3.         Prosesor akan terlebih dahulu menyimpan informasi tentang keadaan state-nya (informasi tentang proses yang sedang dikerjakan)
4.         Prosesor mengidentifikasi penyebab interupsi dan mengakses tabel vektor interupsi untuk menentukan interrupt handler
5.         Transfer kontrol ke interrupt handler
6.         Setelah interupsi berhasil diatasi, prosesor akan kembali ke keadaan seperti sebelum terjadinya interupsi dan melanjutkan pekerjaan yang tadi sempat tertunda.

2.         Macam – macam IRQ pengendali proses
IRQ 0: System timer
Dikhususkan untuk timer (pewaktu) internal sistem. Tidak pernah tersedia untuk periferal atau device lain.
IRQ 1: Keyboard
Dikhususkan untuk Pengendali Keyboard (Keyboard Controller). Pada device tanpa keyboard, interupt ini dikhususkan  untuk pengendali keyboard.
IRQ 2: Cascade interrupt for IRQs 8-15
Mengalirkan (cascade) Interupt kedua  ke yang  pertama.
IRQ 3: Second Serial Port (COM2)
Interupt untuk Port Serial yang kedua. Seringkali menjadi interupt default untuk Port Serial yang keempat (COM4).  
IRQ 4: First Serial Port (COM1)
Normalnya untuk Port Serial yang pertama. Pada device yang tidak mempunyai mouse ps/2,  hampir selalau digunakan oleh mouse serial. Juga sebagai interupt default bagi Port Serial yang ketiga (COM3).
IRQ 5: SoundCard
Pilihan pertama untuk Soundcard, ketika harus mencari setting IRQ.
IRQ 6: Floppy Disk Controller
Khusus untuk floppy disk controller.
IRQ 7: First Parallel Port
Normalnya, khusus untuk penggunan printer. Jika printer tidak digunakan, interupt ini dapat digunakan untuk device lain yang menggunakan Port Paralel. 
IRQ 8: Real-time Clock
Khusus untuk Real-Time Clock Timer.  
IRQ 9: Open interrupt
Dibiarkan terbuka untuk penggunaan periferal
IRQ 10: Open interrupt
Dibiarkan terbuka untuk penggunaan periferal
IRQ 11: Open interrupt
Dibiarkan terbuka untuk penggunaan periferal
IRQ 12: PS/2 Mouse
Dikhususkan untuk mouse PS/2 pada mesin yang menggunakan mouse PS/2. Jika tidak digunakan untuk mouse PS/2, dapat digunakan untuk periferal lain, misalnya seperti Kartu Jaringan
IRQ 13: Floating Point Unit / Coprocessor
Khusus untuk Unit Floating Point, yang menggunakannya untuk aktivitas Pensinyalan Internal
IRQ 14: Primary IDE Channel
Khusus untuk Pengendali IDE Primer. Pada sistem yang tidak menggunakan device IDE, IRQ (interupt request) dapat digunakan untuk maksud lainnya.
IRQ 15: Secondary IDE Channel
Khusus untuk Pengendali IDE Sekunder.

3.  IRQ sebagai pengendali proses I/O
IRQ (Interrupted Request) adalah digunakan untuk mengatur prioritas operasi perangkat keras oleh CPU.  Ketika sebuah perangkat akan melakukan proses, maka perangkat tersebut akan mengirim, permintaan (Request) kepada CPU kemudian CPU akan menghentikan pekerjaannya sementara agar perangkat tersebut bisa mulai bekerja.

Sebetulnya, urutan kedatangan data yang diterima oleh perangkat keras adalah acak. Oleh karena itu, prinsip yang digunakan adalah dengan melakukan interupsi.
Jadi, ketika perangkat keras komputer sudah merasa perlu untuk mengirimkan data didapatkan, perangkat keras tersebut akan mengirimkan sinyal IRQ ke mikroprosesor dengan bantuan Interrupt Controller.

Menanggapi interupsi tersebut, mikroprosesor langsung menangani permintaan interupsi tersebut dengan mengambil data yang diberikan oleh perangkat keras. Setelah selesai, mikroprosesor akan melanjutkan proses yang tertunda akibat interupsi tersebut.

INTERRUPT DRIVEN I/O (I/O YANG DIJALANKAN OLEH INTERUPSI)
•Teknik pemilihan saluran memiliki dua keterbatasan yaitu pemborosan waktu prosesor dan lambat. Diperlukan suatu cara agar alat yang membutuhkan pelayanan dapat segera dilayani tanpa menunggu gilirannya tiba. Prosedur ini dinamakan Interupsi.
• Bila suatu alat yang ingin membutuhkan pelayanan, maka ia dapat menjalankan interupsi kepada mikroprosesor sehingga mikroprosesor akan menanggapi dan menjalankan interupsi tersebut sampai selesai dan kemudian kembali ke instruksi semula.

Alat yang mengatur permintaan interupsi kepada mikroprosesor adalah InterruptController.Terdapat mode - mode interupsi yang mungkin terjadi pada Interrupt Controller :
1. Fully Nested : Sebuah perangkat/ peripheral yang meminta interupsi diurutkan dalam prioritas mulai dari 0 (IRQ0) hingga 7 (IRQ7)
2. Rotating : Perangkat/ peripheral yang meminta interupsi memiliki prioritas yang sama. Pada mode ini sebuah perangkat, setelah dilayani akan menerima prioritas terendah didalam kelompoknya, sehingga apabila terdapat permintaan pelayanan kembali, harus menunggu sampai ketujuh alat dilayani semua (bergiliran)
3. Special Mask : Pada mode ini dimungkinkannya prosesor menangkal interupsi dari perangkat tertentu secara selektif. Sebagai contoh, apabila sebuah program yang ingin menjalankan alat dengan menangkal interupsi tertentu dan memunculkan interupsi lain sebagai prioritas tertinggi maka hal tersebut dapat dimungkinkan.
4. Polling : Pada mode ini, interrupt controller menonaktifkan masukan interupsi, sehingga bekerja normal seperti pada metode pemilihan saluran. Metode ini diaktifkan bila :
DMA/ DIRECT MEMORY ACCESS (AKSES MEMORI LANGSUNG)
• Teknik Interupsi menjamin tanggapan paling cepat yang mungkin terhadap alat masukan-keluaran. Akan tetapi pelayanan ini masih melibatkan perangkat lunak. Hal ini dirasa masih kurang cepat bagi pengolahan yang membutuhkan transfer data langsung dari memori seperti Disk drive dan penyaji CRT.
• Pemecahan yang bisa dilakukan adalah mengganti perangkat lunak dengan perangkat keras. Rutin pelayanan perangkat lunak yang menyelenggarakan alih data antaramemori dengan alat, digantikan oleh pemroses perangkat keras khusus yang melakukan proses alih data langsung. Pemroses tersebut dinamakan DMA Controller (DMAC).
• DMAC merupakan pemroses khusus yang dirancang untuk menyelenggarakan alih data berkecepatan tinggi antara memori dengan alat dan sebaliknya. Berikut ini cara kerja DMAC :
1. Pada saat pertama kali system dijalankan, posisi ketiga saklar keatas, sehingga Busterhubung dari Mikroprosessor ke system Memory & Peripheral (I/O)
2. Apabila terdapat system yang membutuhkan intetraksi DMA seperti membaca sebuah file dalam disket maka diperlukan beberapa urutan perintah ke disk controller, memberitahukan bahwa data harus ditemukan dan membaca blok data yang dibutuhkan dari disket.
3. Ketika disk controller telah siap memiliki sebuah blok byte pertama data, ia mengirimkan DMA Request (DREQ) ke DMAC, jika tidak terdapat input unmasked.
4. Kemudian DMAC mengirimkan Hold Request (HRQ) ke input Mikroprosessor HOLD. Mikroprosesor menanggapinya dengan meng-ambangkan seluruh bus-nya (saklar ke posisi ambang) dan mengirim sinyal Hold Acknowledge (HLDA) pada DMAC.
5. Ketika DMA menerima sinyal HLDA, Mikroprosessor sekaligus mengalihkan saklar ke posisi bawah (DMAC). Hal ini menyebabkan tidak tersambungnya Mikroprosessor dari Bus dan menghubungkan DMAC dengan Bus.
6. DMAC mendapat kontrol penuh bus; Mengirim alamat memory dimana blok byte pertama data dari disket yang akan ditulisi ke tujuan, kemudian mengirim DMA Acknowledge (DACKX) ke disk controller untuk memberitahukan bahwa disk controller siap - siap untuk mengirim data.
7. Akhirnya DMAC mengirim sinyal MEMW & IOR. MEMW diartikan bahwa memory yang teralamatkan untuk siap-siap menerima data dan ditulisi; sedang IOR memberitahukan bahwa disk controller harus membaca blok byte pertama data untuk dikeluarkan ke data bus.
8. Bila seluruh data habis dikirimkan, DMAC melepas sinyal HRQ; sambil melepas saklar pada bus. Saklar kembali ke posisi Mikroprosessor (keatas). Mikroprosessor mengambil alih bus sampai nantinya terjadi permintaan pelayanan DMA selanjutnya. Mikroprosessor melanjutkan eksekusi program yang ditinggalkan sebelumnya.


Kesimpulan

Interupsi atau interrupt adalah suatu permintaan khusus pada mikroprocessor untuk melakukan sesuatu, jika terjadi interupsi maka komputer akan menghentikan dahulu apa yang sedang dikerjakan dan melakukan apa yang di minta oleh yang menginterupsi, setelah selesai maka aliran program akan kembali ke pernyataan program sebelum terjadinya interupsi. Interupsi merupakan sub rutin yang sudah tersedia dalam memori komputer.
Interrupt merupakan sub rutin yang sudah tersedia dalam memori komputer. Pada IBM PC dan kompatibelnya disediakan 256 buah interupsi yang diberi nomor 0 s/d 255. Nomor interupsi 0 s/d 1Fh disediakan oleh ROM BIOS yaitu suatu IC di dalam komputer yang mengatur operasi dasar komputer. Jadi jika terjadi interupsi dengan nomor 0 s/d 1Fh maka secara default komputer akan beralih ke ROM BIOS dan melaksanakan program yang terdapat disana. Program yg melayani suatu interupsi dinamakan Interrupt Handler.Tujuan interupsi secara umum untuk menejemen pengeksekusian routine instruksi agar efektif dan efisien antar CPU dan modul - modul I/O maupun memori.
Dengan adanya mekanisme interupsi, prosesor dapat digunakan untuk mengeksekusi instruksi-instruksi lain. Saat suatu modul telah selesai menjalankan tugasnya dan siap menerima tugas berikutnya maka modul ini akan mengirimkan permintaan interupsi ke prosesor. Kemudian prosesor akan menghentikan eksekusi yang dijalankannya untuk menghandel routine interupsi. Setelah program interupsi selesai maka prosesor akan melanjutkan eksekusi programnya kembali. Saat sinyal interupsi diterima prosesor ada dua kemungkinan tindakan, yaitu interupsi diterima atau ditangguhkan dan interupsi ditolak. 
Jenis interupsi yaitu Internal HW interruptions, External HW interruptions, dan Software Interruptions. Software Interruptions di bagi menjadi 2 yaitu Vector Interrupt ROM BIOS dan Interrupt DOS. Penyebab terjadi interupsi seperti Program, Hardware Failure, I/O, Timer, menangani Exception, Mengatur virtual memory, Menangani perangkat lunak interupsi, Menangani alur kontrol kernel.
Macam-macam interupsi yaitu IRQ 1: Keyboard, IRQ 0: System timer, IRQ 2: Cascade interrupt for IRQs 8-15, IRQ 3: Second Serial Port (COM2), IRQ 4: First Serial Port (COM1), IRQ 5: SoundCard, IRQ 6: Floppy Disk Controller, IRQ 7: First Parallel Port, IRQ 8: Real-time Clock, IRQ 9: Open interrupt, IRQ 10: Open interrupt, IRQ 11: Open interrupt, IRQ 12: PS/2 Mouse, IRQ 13: Floating Point Unit / Coprocessor, IRQ 14: Primary IDE Channel, IRQ 15: Secondary IDE Channel.
IRQ (Interrupted Request) adalah digunakan untuk mengatur prioritas operasi perangkat keras oleh CPU.  Ketika sebuah perangkat akan melakukan proses, maka perangkat tersebut akan mengirim, permintaan (Request) kepada CPU kemudian CPU akan menghentikan pekerjaannya sementara agar perangkat tersebut bisa mulai bekerja. Teknik pemilihan saluran memiliki dua keterbatasan yaitu pemborosan waktu prosesor dan lambat. Diperlukan suatu cara agar alat yang membutuhkan pelayanan dapat segera dilayani tanpa menunggu gilirannya tiba. Prosedur ini dinamakan Interupsi.  Bila suatu alat yang ingin membutuhkan pelayanan, maka ia dapat menjalankan interupsi kepada mikroprosesor sehingga mikroprosesor akan menanggapi dan menjalankan interupsi tersebut sampai selesai dan kemudian kembali ke instruksi semula.
Alat yang mengatur permintaan interupsi kepada mikroprosesor adalah InterruptController.Terdapat mode - mode interupsi yang mungkin terjadi pada Interrupt Controller : Fully Nested, Rotating, Special Mask, Polling.



Daftar Pustaka
http://obatbodoh.blogspot.com/2011/11/pengertian-dan-jenis-interupsi-orkom.html (09/11/2011, jam 09.45)
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/389/jbptunikompp-gdl-srisupatmi-19446-13- pertemua-i.pdf (01/04/2009, jam 13.06)
http://sulthoni08.files.wordpress.com/2010/03/interup.pdf (04/03/2010, jam 08.00)
http://rikaawalida.wordpress.com/2010/03/18/tugas-pertemuan-2-sistem-operasi/ (18/03/2010, jam 17.36)
https://docs.google.com/viewer?a=v&pid=forums&srcid=MTU1MjA0Nzg4NzM0MjU5ODU5N TYBMDczOTM4MzQ3MzM4ODc3NzEwNTIBVXZwYXNDMWFYX1VKATQBAXYy (23/01/2008, jam 15.31)
http://melrizah0110.blogspot.com/2013/10/makalah-interupsi.html (19/10/2013, jam 08.15)
http://www.scribd.com/doc/80325494/3-2-3-Fungsi-Interupsi (03/06/2004,  jam 05.39)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar